Saturday, July 23, 2016

Contoh Makalah Landasan Filosofi Pendidikan

Kata Pengantar 

Puji syukur saya hanturkan kepada Allah SWT. karena telah memberikan kita kesehatan. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. karena dengan perjuangan dan jihad dari dakwah beliau sekarang kita bisa merasakan nikmatnnya iman dan islam dari agama yang beliau sebarkan. Dan semoga kelak kita menjadi umat yang beliau syafaati di padang tandus yang tidak kita temui syafaat selain dari beliau.
makalah ini dibuat dengan judul "Landasan filosofi pendidikan" diharapkan bisa membuat pembaca mengerti tentang landasan landasan filosofi pendidikan serta mengetahui aliran-aliran pendidikan.
makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak sekali ditemukan kekurangan baik isi, atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnahkan makalah ini. walaupun demikian makalah ini juga sangat bermanfaat bagi kita karena dengan membaca makalah ini kita mengetahui pengertian landasan filosofi pengantar makalah ini.

Baubau, 23 Juli 2016

                                                                                                                                 Penulis 


                                                                                                                                 Endra Juniandi
BAB I 
Pendahuluan

A. Latar belakang masalah 

pendidikan akan dapat dilaksanakan secara mantap, jelas arah tujuannya, relevan isi kurikulumnya, serta efektif etode atau cara-cara pelaksanaanya hanya apabila delaksanakan dengan mengacu pada suatu landasan yang kokoh. sebab itu, sebelum melaksanakan pendidikan, pada pendidik perlu terlebih dahulu memperkokoh landasan pendidikannya.
pendidikan merpakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti.
mengingat hakikat opendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan manusia, maka para pendidik perlu memahami hakikat manusia sebagai salah satu landasannya. konsep hakikat manusia yang dianut oendidik akan berimplikasi terhadap konsep dan praktek pendidikannya.
pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalnkan tiga fungsi sekaligus. pertama, mempersiapkan generasi muda untuk memegang peranan peranan pada masa mendatang. kedua mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang dirahapkan. ketiga, mentrasfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi keansungan hidup masyarakat dan peradaban. butir kedua dan ke tiga tersebut memberikan pengertian bahwa pendidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of alue. dengan demikian pendidikan dapat menjdai helper bagi umat manusia.
landasan pendidikan merupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. adapun cakuppan landasan pendidikan adalah : landasan hukum, landasan filsafat, landasan sejarah, landasan sosial budaya, landasan psikologi, dan landasan ekonomi. dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai landasan filsafat.
terdapat banyak alasan untuk mempelajari filsafat pendidikan, khususnya apabila ada pertanyaan rasioanal yang seyogyanya tidak dapat dijawab oleh ilmu atau cabang ilmu-ilmu pendidikan. pakar dan praktisi pendidikan memandang filsafat yang membahas konsep dan praktek pendidikan secara komprehensif sebagai bagian yang sangat penting dalam menetukan keberhasilan pendidik. terlebih lagi ditengah arus globalisasi dan moderenisasi yang melaju sengat pesat, penndidikan harus diberi inovasi agar tidak ketinggalan perkembangannya serta memiliki arah tujuan yang jelas. disinilah perlunya konstruksi filosofi yang mampu melandasi teori dan praktek untuk mencapai keberhasilan subtantif.



B. Rumusan Masalah

dari latar belakang diatas permasalahan ini dirumuskann menjdai :
  1. apakah pengertian landasan filosofi pendidikan
  2. apa saja aliran filsafat dan bagaimana implikasinya terhadap pendidikan
C. Tujuan 
  1. mengetahui pengertian landasan filosofi pendidikan 
  2. mengetahui berbagai aliran dan implikasinya terhadap pendidikan
BAB II
Pembahasan 

A. Pengertian Landasan Filosofi


landasan filosofi bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah idealisme, realisme, perenialisme, esensialisme, pragmatisme dan progresivisme dan ekstensialisme landasan filosofi merupan landasan yang berkaitan dengan maksna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti : apakah pendidikan itu? mengapa pendidikan itu diperlukan?, apa yang seharusnya menjadi tujuannya, dan sebagainya. kata filsat 9philosophy) bersumber dari bahasa yunani philien berarti cinta dan sophia berarti kebijaksanaan. cinta berarti hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sunguh-sungguh. kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. jadi filsafat artinya hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.

terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan msyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. rumusan tentang harkat dan martabat manusia beserta masyarakat ikut menentukan tujuan dan cara-cara penyelenggaraan pendidikan, dan sisi lain pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. filsafat pendidikan merpakan jawaban secara kritis dan mendasar berbagai pertanyaan pokok sekitar pendidikan, seperti apa mengapa, kemana, dan bagaimana, dan sebagainya dari pendidikan itu. kejelasan berbagai hal itu sangat perlu untuk menjdai landasan berbagai keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam pendidikan. hal itu sangat penting karena hasil pendidikan itu aka segera tampak, sehingga setiap keputusan dan tidnkan itu harus diyakinkan kebenaran dan ketepatannya eskipun hasilnya belum dapat dipastikan.
filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatan kebenaran filsafat adalah kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati hanya sebagian kecil saja. diibaratkan menjadi gunung es, kita hanya mampu melihat yang diatas permukaan laut saja. sementara itu filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renugan yang kritis.

Dalam garis besarnya ada 4 cabang filsafat yaitu :

  1. metafisika yaitu filsafat yang meninjau tentang hakekat segala sesuatu yang terdapat di alam ini.
  2. Epistemologi ialah filsafat yang membahas tentang pengetahuan  dan kebenaran
  3. Logika ialah filsafat yang membahas tentang cara manusia  berpikir dengan benar
  4. Etika ialah filsafat yang menguraikan tentang perilaku manusia mengenai nilai dan norma masyarakat serta ajaran agama menjadi pokok pemikiran dalam filsafat ini

 B. Aliran Dalam Landasan Filosofi Pendidikan

agar uraian tentang filsafat ini menjdai lengkap, berikut ini diuraikan beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia ini, aliran itu adalah :




















C. Implikasi Landasan Filsafat Pendidikan


1. implikasi bagi guru 
apabila kita konsekuen terhadap upaya memprofesionalkan pekerjaan guru maka filsafat pendidikan merupakan landasan berpijak yang mutlak. artinya, sebagai pekerja profesional tidaklah cukup bila seorang hanya mengesuai apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. kedua penguasaan ini baru tercermin pada kompetensi seorang tukang.
disamping penguasaan terhadap apa dan bagaimana tentang tugasnya, seorang guru juga harus mengusai mengapa ia melakukan setiap bagian serta tahapan tugasnya itu dengan cara tertentu dan bukan dengan cara yang lain. jawaban terhapa pertanyaan mengapa itu menunjuk kepada setiap tindakan seorang gurudidalam menunaikan tugasnya yang pada giliranya harus dapat dipulangkan kepada tujuan-tujuan pendidikan yang mau dicapai baik tujuan-tujuan yang lebih operasional maupun tujuan-tujuan yang lebih abstrak oleh karena itu maka semua keputusan serta perbuatan instruksional serta non instruksional dalam rangka penunaian tugas-tugas seorang guru dan tenaga kependidikan harus selalu dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan (tugas profesioanl, pemanusiaan dan civic ) yang dengan sendirinya melihatnya dalam perspektif yang lebih luas dari pada sekedar pencapaian tujuan-tujuan instruksional khusus. 
Perlu digarisbawahi di sini adalah tidak dikacaukannya antara bentuk dan hakekat. Segala ketentuan prasarana dan sarana sekolah pada hakekatnya adalah bentuk yang diharapkan mewadahi hakekat proses pembudayaan subjek didik. Oleh karena itu maka gerakan ini hanya berhenti pada “penerbitan” prasarana dan sarana sedangkan transaksi personal antara subjek didik dan pendidik, antara subjek didik yang satu dengan subjek didik yang lain dan antara warga sekolah dengan masyarakat di luarnya masih  belum dilandasinya, maka tentu saja proses pembudayaan tidak terjadi. Seperti telah diisyaratkan dimuka, pemberian bobot yang berlebihan kepada kedaulatan subjek didik akan melahirkan anarki, sedangkan pemberian bobot yang berlebihan kepada otoritas pendidik akan melahirkan penjajahan dan penjinakan. Kedua orientasi yang ekstrim itu tidak akan menghasilkan pembudayaan manusia.
2. Implikasi bagi pendidikan guru dan tenaga kependidikan
tidaklah berlebihan kiranya bila dikatakan bahwa di Indonesia kita belum punya teori tentang pendidikan guru dan tenaga kependidikan. hal ini tidak mengherankan karena kita masih belum saja menyempatkan diri untuk menyusunnya. bahkan salah satu prasyaratnya yaitu teori tentang pendidikan sebagaimana diisyaratkan pada bagian-bagian sebelumnya, kita masih belum berhasil memantapkannya. kalau kita terlibat dalam berbagai kegiatan pembaharuan pendidikan selama ini maka yang diperbaharui adalah peralatan luarnya bukan bangunan dasarnya.
hal tersebut dikemukakan tanpa sama sekali didasari oleh anggapan bahwa belum ada diantra kita yang memikirkan masalah pendidikan guru itu. pikiran-pikiran yang dimaksud memang ada diketengahkan orang tetapi praktis tanpa kecuali dapat dinyatakdn sebagai bersifat fragmentari, tidak menyeluruh. misalnya, ada yang menyarankan masa belajar yang panjang( atau, lebih cepat, menolak program-program pendidikan guru yang lebih pendek terutama yang diperkenalkan didalan beberapa tahun terakhir ini). ada yang menyarankan perlunya ditingkatkan mekanisme seleksi calon guru dan tenaga kependidika, ada yang menyoroti prasarana dan sarana pendidikan guru, dan ada pula yang memusatkan perhatian kepada perbaikan sistem imbalan bagi guru sehingga bisa bersaing dengan jabatan-jabatan lain dimasyarakat. tentu saja semua saran-saran tersebut diatas memiliki kesahihan, sekurangnya-kurangnya secara partial, akan tetapi apabila diimplementasikan, sebagian atau seluruhnya, belum tentu dapt dihasilkan sistem pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang efektif.
sebaiknya teori pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang prosuktif adalah yang memberi rambu-rambu yang memadai di dalam merancang seta mengimplementasikan program pendidikan guru dan tenga kependidikan yang lulusannya mampu melaksanakan tugas-tugas keguruann di dalam konteks pendidikan. rambu-rambu yang dimaksud disusun denngan mempergunakan bahan-bahan yang diperoleh dari tiga sumber yaitu :  pendapat ahli, termaksud yang disanggah oleh hasil penelitian ilmiah, analisis tugas kelulusan serta pilihan nilai yang dianut masyarakat. 
3. Upaya mewujudkan filsafat pendidikan indonesia
pendidika di Indonesia baru dalam tahap perhatian. perhatian-perhatian terhadap perlunya silsafat pendidikan itupun baru muncul disana-sini belum terkoordinasi menjadi suatu perhatian besar untuk segera mewujudkannya. kondisi sperti ini tidak lepas dari kesimpangsiuaran pandangan para pendidik terhadap pendidikan itu sendiri, seperti telah diungkapkan di atas. 


BAB III
Penutup

A. Kesimpulan 

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam sampai ke akasr-akarnya, sedang kebenaran ilmu itu bersifat relatif, karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang diamati dan hanya sebgian kecil saja.
  2. untuk mengembangkan ilmu pendidikan yang bercorak Indonesia secara valid, terlebih dahulu dibuuthkan pemikiran dan perenungan itu dalah filsafat yanng khusus membahas pendidikan yang tepat diterapkan dibumi Indonesia.
  3. di Indonesia belum punya teori tentang pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang bercorak Indonesia.
B. Saran saran 
makalah ini merupakan resume dari berbagai sunber, untuk lebih mendalami isi makalah kiranya dapat merujuk pada sumber aslinya yang tercantum dalam daftar pustaka.
kritik dan saran yang membangun tentunya sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA 

gudang makalah ( http://endrajuniandi.blogspot.co.id/ )
http://bentenawolio.blogspot.co.id/

1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete