Wednesday, July 27, 2016

pengertian tahayul dan contoh-contoh tahayul

Pengertian Tahayul

Tahayul berasal dari kata khayal yang berarti apa yang tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi. 


Tahayul merupakan mitos, sebuah yang tidak nyata. tahayul ada dalam cerita - cerita yang tidak jelas asal usulnya atau cerita dalam mimpi dan cerita yang tidak masuk akal.

Dengan kata lain tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber islam, baik Al-Qura'n maupun Al-Hadist. tahayul merupakan kepercayaan dari nenek moyang kita yang belum bisa dibuktikan.

Thayul merupakan bentuk syirik. 
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda "Tiyarah (tahayul) ialah sejenis syirik." (HR. Tirmizi)

Contoh-contoh Tahayul

Ketika belakangan sering terjadi kasus kesurupan massal, juga individual, orang menyebutnya kemasukan syetan, jin, atau mahluk hakus. ini juga tahayul. Karena menurut para ahli, kesurupan adalah fenomena psikologis, tidak ada kaitannya sama sekali dengan mahluk halus. 



kesurupan adalah semata-mata fenomena alami yang bisa terjadi pada manusia dan tidak pandang bulu di belahan dunia manapun. terutama di masyarakat yang tinggkat kesulitannya tinggi. 


Adapun kepercayaan yang sampai kini masih melekat dalam diri sebagian umat islam di tanah air tentang sebuah safar, yaitu bahwa bulan safar adalah bulan naas, bulan yang penuh kesialan. Alasannya kata safar berarti sejenis penyakit daam perut, berbentuk ulat besar yang dapat membunuh.
kepercayaan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman jahiliyah. Ketika itu mereka menganggap bulan safar sebagai bulan yang sarat dengan kejengkelan.  

Disamping itu mereka juga menganggap rabu sebagai hari naas, terlebih rabu terakhir setiap bulan. kepercayaan atau tahayul ini sebenarnya sudah dihillangkan oleh Islam. Rosulullah pernah berdebat dengan orang Badyu "Tidak ada penyakit menular dan tidak ada kepercayaan pada tahayul," sabda nabi Muhammad SAW. badui berkata "lantas, bagaimana dengan unta yang sehat, kemudian sakit setelah didekati unta yang sakit?" Nabi menjawab "Lalu dari siapa yang menulari unta pertama?" perdebatan ini menegaskan, kepercayaan seperti itu tidak ada dan tidak didbenarkan adanya menurut pandangan islam. 
Dalam HR Bukhari dan Muslim Rasulullah bersabda "tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah, dan safar."



No comments:

Post a Comment