Thursday, August 4, 2016

Pengertian lingkungan pendidikan dan jenis-jenis lingkungan pendidikan


A. Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang sengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelansungan berkehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hiup lainnya. lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, ligkungan buatan dan lingkungan sosial.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya meiliki kekuatan spritual keagamaan, emosional, oppengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.


Jadi lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlansungna proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Menurut sertain (ahlli psikologi amerika ) yang dimaksud dengan lingkungan yang meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara - cara tertentu mempengaruhi tingkahlaku kita, pertumbuhan dan perkembangan atau life procesesses.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadp kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang didasari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. pada dasarnya lingkungan mencangkup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

Lingkungan sekitar yang denga sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku alat peraga dll) dinamakan lingkungan pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya bagi sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan yang optimal.

Lingkungan pendidikan adlah segala sesuatu yang ada diluar dari anak dalam alam semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan atau lembaga berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian lingkungan sosial. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), dan utamanya berbagai sumberdaa pendidikan yang tersedia agar dapat agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Selain itu, penataan lingkungan pendidikan tersebut terutama dimaksud agar proses pendidikan dapat berkembang effisien dan efektif.

Pada akhirnya, lingkungan pendidikan dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran. teori pembelajaran konstuktivisme mengajarkan kepada kita bahwa peserta didik harus dapat membangun pemahaman sendiri tentang konsep yang diambil dari sumber-sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan disekitarnya.

B. Jenis lingkungan pendidikan

Adapun lingkungan pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan pendidikan keluarga, lingkungan pemdidikan sekolah dan lingkungan pendidikan masyarakat.

  1. Lingkungan pendidikan keluarga
    Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi manusia karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan pendidikan yang lainnya. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga disebut sebagai pendidikan utama karena didalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan. pendidikan keluarga dapat dibedahkan menjadi 2 yaitu pendidikan penatal (pendidikan dalam kandungan ) dan pendidikan postnatal ( pendidikan setelah lahir )

    Pendidikan prenatal ( pendidikan dalam kandungan ) diyakini merupakan pendidikan untuk pembentukan potensi yang akan dikembangkan dalam proses pendidikan selanjutnya. Wujud praktek pendidikan prenatal cenderung dipengaruhi oleh praktek-praktek budaya seperti doa untuk si janin, mitoni, neloni, sirikan, dll. sedangkan pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir) yaitu pendidikan yang diberikan kepada si anak setelah lahir dengan hal-hal yang akan bermanfaat dan berguna dalam hidupnya. Wujud praktek dalam pendidikan postnatal yaitu cenderung pada pendidikan karakter dan perilaku  dari individu tersebut.

    Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya yang pertma meliputi motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anak, Cinta kasih ini akan mendorong sikap dan tindakan untuk menerima tanggung jawab dan mengabdikan hidupnya untuk sang anak. Yang kedua yaitu motifasi kewajiban moral orangtua terhadap anak. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spritual untuk memelihara martabat dan kehormatan keluarga. Serta tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya juga akan menjadi bagian dari masyarakat.
  2. Lingkungan pendidikan sekolah
    Seiring perkembangannya perdaban manusia, orang merasa tidak mampu lagi mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa kedewasaan. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian funsinya sebagai pendidk. lembaga ini dalam perkembangannya lebih lanjut dikenal sebagai sekolah. Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Salah stu alternatif yang mungkin dilakukan disekolah untuk melaksanakan kebijakan nasional adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat latihan (training center) manusia Indonesia dimasa depan.

    Dengan kata lain, sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tetap berpika pada ciri ke indonesiaan. dengan demikian, pendidikan disekolah secara seimbang dan serasi bisa mencangkup aspek pembudayaan, penguasaan pengetahuan, dan pemilik keterampilan peserta didik. Selain itu, sekolah juga telah mencapai posisi yang dangat sentral dan belantara pendidikan manusia. Sekarang sekolah tidak lagi berfungsi sebagai pelengkap pendidikan keluarga tetapi merupkan kebutuhan. Hal itu disebabkan karena pendidikan berimbas pada pola pikir ekonomi yaitu efektifitas dan efesiensi yang merupakan ideologi dalam pendidikan.

    Dasar dan tanggung jawab sekolah atas pendidikan meliputi tanggung jawab formasi kelembagaan ( sesuai ketentuan dan perundangan pendidikan yang berlaku), tanggung jawab keilmuan (isi, tujuan dan jenjang pendidikan yang dipercayakan padanya oleh masyarakat dan pemerintah), tanggung jawab fungsional ( tanggung jawab profesi berdasarkan ketentuan jabatannya).

  1. Terdapat 4 macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat, yaitu:

  1. - Mencerdaskan kehidupan masyarakat
    - Membawa pengaruh bagi perkembangan masyarakat
    - Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali
    - Kepentingan kerja dilingkungan masyarakat melakukan sikap-sikap positif dan kondusif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.
  2. Lingkungan pendidikan Masyarakat
    Selanjutnya, manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengan kata lain, manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia dimasyarakat dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya.

  1. Ada 5 pranata sosial ( social intitutions ) yang terdapat didalam lingkungan sosial atau masyarakat yaitu :

  1. - Pranat pendidikan bertugas atas upaya sosialisasi
    - pranat ekonomi bertugas mengatur upaya pemenuhan kemakmuran
    - pranata politik bertugas menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
    - pranat teknologi bertugas menciptakan teknik untuk mempermudah manusia
    - Pranata moral dan etika bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalam pergaulan masyarakat.

    Akhir-akhir sekolah dinilai terjadi kesenjangan dengan masyarakatnya. Sekolah dianggap cenderung arogan terhadap masyarakatnya sedangkan masyarakat kurang peduli terhadap sekolah. Dalam banyak hal sekolah telah dinilai tertinggal dari masyarakatnya dan kini banyak sekolah yang belajar dari masyarakat. Hal ini karena berbagai inovasi seperti dalam hal teknologi terlebih dahulu terjadi dimasyarakat daripada sekolah. dan hal ini tentu sangat wajar karena sekolah hanya salah satu pranata yang ada didalam masyarakat diantara empat pranata yang lain. selain itu masyarakat yang memiliki berbagai sumber daya yang memungkin untuk mengembangkan berbagai inofasi. 


No comments:

Post a Comment