Saturday, January 28, 2017

Lingkungan Hidup

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dand memiliki kulaitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungan nya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotic (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosiall, budaya serta kesehatan masyarakat). 


A. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup 


Lingkungan biotik adalah segala mahluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat di permukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala sesuatu yang ada sdisekitar mahluk hidup yang bukan berupa organisme. 


Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membentuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut :

  1. Pembangunan Berwawasan Lingkungan

    Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkeseimbangan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik. 

  2. Kualitas Lingkungan Hidup


    Yaitu dengan memperhatikanf kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelansungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk keansungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasab untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kuallitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dlama Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemapuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia untk mahluk hidup lainnya. 

B. Keterbatasan Ekologi Dalam Pembangunan 


Biologi lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang memounyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi.

Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oeh dua hal yaiitu peristiesa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegiatan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, kontruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.

C. Analisa Lingkungan Hidup 

Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10%. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong mamalia, 16% merupakan bagian spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya meruupakan endemik yang hanya dapat ditemui di daerah tersebut.

Penyusutan luas hutan alam merupakan yang merupakan asli INdonesia mengalami kecepatan yang cukup memprihatinkan. Menurut world Resource Institute. (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia selama Periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup seirus. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan (Badan Planologi Dephut, 2003). Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003. bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian miliyaran rupiah dengan 85 % merupakan bencana banjir dan longsor.

D. Msalah Masalah Pada Lingkungan Hidup


Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:


  1. Pencemaran Sungai dan Laut
    Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industry dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
  2. Pencemaran Hutan
    Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan
  3. Pencemaran Tanah
    Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

E. Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup


Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan llingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang panah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlansung jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan

Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat membawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa disebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di dungai. Serta dapat pula disebakan dari pembuangan llimbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar. 

F. Upaya-Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup

  1. Usaha Mengatasi Berbagai Masalah Lingkungan Hidup
    Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi denga cara-cara sebagai berikut :
    - Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan tampungnya
    - Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.
    -memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelola sumberdaya alam dan lingkungan hidup
    - Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi
    - Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
    - Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.
    - Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menaggulangi permasalahan global.
  2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
    Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakah konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajduan dibidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
    Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bafi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiaanya dengan lingkungan. Keserasian merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap llingkungan tanpa menghambat kemajuan.
  3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
    Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan usaha atau upaya sebagai berikut :
    - Menjaga kawasan tangkap hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi peraian darat.
    - Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagai air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan
    - Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan
    - Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah
    Sebelum melakukan pengolahab diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara lansung kesungai
    - Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan pollusi
    - Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehingga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
    - Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memillki nilai ekonomis
    - Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang bertujuan untuk mengurangi laju erosi
    - Adanya pengendalian terhadap penggunaan sumber daya alam secara berlebihan
    - Untuk menambah nilai ekonomis maka pengguna bahan mentah perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien.
     Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian
  4. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya Alam
    Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Penglahan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengolahan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalahd sebagai berikut :
    - Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu
    -Pengolahan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis
    - Dlam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi
  5. Peletarian Flora dan Fauna
    Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut :
    - Hutan suaka alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati
    - Suaka marga satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewaan langka agar tidak punah
    - Taman nasioanl yaitu daerah yang cukup luas tujuannya sebagai tempat perlindungan adalm dan buka sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi
    - Cagar alam merupakan daerah hutan suka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingan dan ilmu pengetahuan.

KESIMPULAN 

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

No comments:

Post a Comment