KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirt Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai DAMPAK BUDAYA TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat pelajaran serta kesulitan, tetapi berkat ketekunan dan usaha kami akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami menyadari sekali dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari tata bahasa maupun masalah teknis penulisan yang masih jauh dari kata sempurna. Itu semua semata-semata karena keterbatasan kami, oleh karena itu kami harap kritik dan saran guna memperbaiki kelemahan makalah ini.
Dalam tulisan ini, Kami menganalisis fenomena kebudayaan dalam sistem pemerintahan indonesia, dengan metode penulisan melalui studi pustaka dari literature-literature dalam buku-buku dan media cetak serta data-data lainnya secara deskriptif.
Harapan kami dari penyusunan makalah ini, kiranya dapat bermanfaat baik untuk pribadi maupun rekan-rekan serta pihak lain yang terinspirasi dari makalah Dampak Budaya Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia tidak terlepas dengan lingkungan hidupnya begitu pula dengan lingkungan/ekologi pemerintahan. Ini merupakan bagian terpenting dari sebuah kehidupan karena menentukan kualias maupun kuantitas pemerintah itu sendiri dalam menjalankan pemerintahan maka dibentuk lembaga-lembaga pemerintahan. Dewasa ini sering kita melihat secara nyata, lembaga pemerintahan seperti legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpengaruh budaya daerah asal masing-masing. Begitu pula, budaya melekat dalam setiap jiwa opara aparatur pemerintahan yang secara tidak lansung mempengaruhi kinerja serta karakter aparatur dalam mejlankan pemerintahan.
Budaya terutama dijalankan oleh keadaan yang batasannya cukup bebas dari perilaku individu dan oleh pengaruh fungsinya dari institusi seperti keluarga dan media masa. Batasan dimana perangkat budaya dalam perilaku disebut norma merupakan aturan sederhana dimana menentukan atau melarang beberapa perilaku dalam situasi yang spesifik. Pelanggaran dari norma budaya berakhir dengan sanksi yang merupakan hukuman dari pencelaan sosial yang ringan untuk dibuang dari kelompok.
Didasarkan dari hal tersebt, kemudian menjadi penting bagi kita untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau dampak tersebut dalam hubungan atas pemerintahan dan masyarakat yang dipimpinnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dalam makalah ini kami akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh budaya terhadap lingkungan pemerintahan di Indonesia, termasuk di dalamnya akan dipaparkan mengenai seberapa besar pengaruh tersebut memberi dampak bagi lingkungan pemerintahan beserta sekuruh isinya.
C. Tujuan
Melalui penulisan makalah ini tujuan yang ingin dicapai cukup sederhana, yaitu agar pembaca mengetahui secara jelas mengenai pengaruh atau dampak budaya terhadap penyelenggaraan pemerintah di Indonesia. Dengan membaca makalah ini diharapkan para pembaca dapat menyerap informasi yang akan kami paparkan di dalam makalah ini dan menjadi bertambah pengatahuannya.
Rincian tujuan penulisan
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial. Budaya mempunyai perana penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dan masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencangkup perbuatan atau aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu invidu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideologi yang mereka anut. Tentu saja pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda, terlepas dari perbedaan karektek masing-masing kelomokmasyarakat ataupun kebiasaan mereka.
Bahasa, sebagaimana juga budaya merpakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggap diwariskan secara genetik. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-buadaya ini terbesar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Setiap kelompok masyarakat punya tradisi dan kebudayaan tersendiri, yang tentu saja berbeda satu sama lainnya. kebudayaan-kebudayaan yang lebih sempurnah dari suatu masyarakat yang nantinya akan dapat menjadi sebuah peradaban. Namun, walaupun masing-masing mempunyai keunikan tersendiri, budaya terdiri dari unsur-unsur dan mempunyai fungsi-fungsi tersendiri bagi masyarakat.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kebutuhan. Misalnya dalam kebudayaan indonesia dapat dijumpai unsur besar contohnya seperti Majelis Permusyarawatan Rakyat disamping adanya unsur-unsur kecil, seperti sisir, kancing, baju, peniti, dan lain-lainnya yang dijual dipinggir jalan.
Marville J. Herskovits mengajukan 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu :
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Kebudayaan, selain memiliki unsur-unsur pokok, juga mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan daimapun juga, walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut :
1. Kebudayaaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
2. Kebuadayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya
4. Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Pada intinya para ahli menunjuk pada adanya 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi dan sebagainya)
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, perternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan lain sebagainya)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan organisasi politik, sistem huum, sistem perkawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya)
6. Sistem pengetahuan dan pendidikan
7. Religi ( sistem kepercayaan)
Pemerintahan dalam arti luas merupakan semua organ-organ, badan-badan atau lembaga-lembaga, alat-alat kelengkapan negara atau aparatur negara yang menjalankan berbagai macam kegiatan atau aktivis untuk mencapai tujuan negara.
Pemerintahan sebagau sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan, dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan. Pemerintahan dalam suatu negara bertugas menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan mempunyai fungsi dan tujuan untuk kepentingan negara itu sendiri.
Sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara pada hakikatnya merupakan uaraian tentang bagaimana mekanisme pemerintahan negara dijalankan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintah negara. Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara adalah sistem bekerjanya pemerintahan sebagai sebagai fungsi yang ada presidennya. Pada dasarnya sistem penyelenggaraan pemerintahan negara tidak membicarakan sistem penyelenggaraan pemerintahan oleh lembaga-lembaga negara secara keseluruhan. Dalam arti sempit, istilah penyelenggaraan negara tidak mencangkup lembaga-lembaga yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945. Dalam arti luas untuk istilah penyelenggaraan negara yang mengacu pada tataran suprastruktur politik.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan sistem penyelenggaraan negara sebenarnya adalah mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif yang dipimpin oleh presiden baik selaku kepala pemerintahan maupun kepala daerah. Penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara menurut UUD 1945, Presiden adalah penyelenggara atau pemegang kekuasaan pemerintahan negara. Dalam melakukan kewajiban, Presiden dibantu oleh wakil presiden. Presiden dalam melakukan fungsinya dibantu oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden itu sendiri.
Lingkungan fisik pemerintahan dapat digolonkan kedalam tiga kelompok, antara lain :
a. Lingkungan Geografis
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan manusia karena di dalamnya selalu terdapat adaptasi, misalnya penyesuaian bentuk tubuh, cara hidup dan bentuk bermukim secara berkolompok, penyebaran dan penyesuaian budaya serta seni, cara berpikir dan mempertahankan diri, dalan lain-lain.
Pengaruh lingkungan Geografis terhadap kehidupan Negara dapat dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu :
- Letak Negara dalam rotasi bola Dunia
- Bentuk daratan
- Bentuk air
- Kesuburan tanah dan mineral
- Iklim
- Bentuk-bentuk fisik perbatasan Negara
- Ukuran wilayah Negara
b. Sumber daya kekayaan alam
Sejak awal kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sumber daya alam. Hubungan ini berjalan secara terus menerus dalam proses yang saling mempengaruhi dengan melakukan berbagai adaptasi.
Sumberdaya alam adalah berbagi potensi yang terdapat di dalam lingkungan alam yang dapat menjadi bahan atau energi untuk kepentingan hidup manusia.
Kekayaan alam pada dasarnya juga termaksud dalam SDA, namun secara spesifikasi berarti berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan berbagai material kandungan bumi ( cair maupun padat ) yang dapat bermanfaat kepada manusia dan bangsa yang memilikinya.
c. Penduduk
Penduduk sebagai lingkungan fisik harus melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitarnya
Penduduk sebagai faktor ekonomi, manusia disebut sebagai faktor produksi
Lingkungan sosial pemerinthhan terdiri dari semua aspek kehidupan manusia sebagai homo sosial, sebagai homo politicon, homo economic dan homo sapiens di dalam kehidupan bernegara. Semua aspek kehidupan tersebut bukan merupakan unsur yang berdiri sendiri yang lepas dari unsur-unsur lain. Perubahan terhadap unsur-unsur yang satu akan berpengaruh terhadap unsur-unsur yang lain. Sosial budaya sebagai bagian dari unsur lingkungan sosial pemerintahan dapat dibagi atas kebudayaan yang sifatnya nonmaterial dan yang sifatnya material. Kebudayaan yang sifatnya nonmaterial antara lain bahasa, nilai, norma, pengetahuan, pengertian-pengertian dasar yang dihayati oleh masyarakat , dll. Sedangkan kebudayaan yang sifatnya material atau fisik ialah benda yang dihasilkan masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, misal : jalan raya, rumah, irigasi, mainan dll.
Manusia tidak terlepas dengan lingkungan hidupnya begitu pula dengan lingkungan/ekologi pemerintahan. Ini merupakan bagian terpenting dari sebuah kehidupan karena menentukan kualias maupun kuantitas pemerintah itu sendiri dalam menjalankan pemerintahan maka dibentuk lembaga-lembaga pemerintahan. Dewasa ini sering kita melihat secara nyata, lembaga pemerintahan seperti legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpengaruh budaya daerah asal masing-masing. Begitu pula, budaya melekat dalam setiap jiwa opara aparatur pemerintahan yang secara tidak lansung mempengaruhi kinerja serta karakter aparatur dalam mejlankan pemerintahan.
Budaya terutama dijalankan oleh keadaan yang batasannya cukup bebas dari perilaku individu dan oleh pengaruh fungsinya dari institusi seperti keluarga dan media masa. Batasan dimana perangkat budaya dalam perilaku disebut norma merupakan aturan sederhana dimana menentukan atau melarang beberapa perilaku dalam situasi yang spesifik. Pelanggaran dari norma budaya berakhir dengan sanksi yang merupakan hukuman dari pencelaan sosial yang ringan untuk dibuang dari kelompok.
Didasarkan dari hal tersebt, kemudian menjadi penting bagi kita untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau dampak tersebut dalam hubungan atas pemerintahan dan masyarakat yang dipimpinnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dalam makalah ini kami akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh budaya terhadap lingkungan pemerintahan di Indonesia, termasuk di dalamnya akan dipaparkan mengenai seberapa besar pengaruh tersebut memberi dampak bagi lingkungan pemerintahan beserta sekuruh isinya.
C. Tujuan
Melalui penulisan makalah ini tujuan yang ingin dicapai cukup sederhana, yaitu agar pembaca mengetahui secara jelas mengenai pengaruh atau dampak budaya terhadap penyelenggaraan pemerintah di Indonesia. Dengan membaca makalah ini diharapkan para pembaca dapat menyerap informasi yang akan kami paparkan di dalam makalah ini dan menjadi bertambah pengatahuannya.
Rincian tujuan penulisan
- Memahami sistem pemerintahan Indonesia dan pengaruh budaya dalam lembaga pemerintahan
- Mengetahui dilema pengaruh budaya dalam lembaga pemerintahan sekarang ini
- Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu pemerintahan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebudayaan
1. Pengertian Kebuadayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang diwariskan oleh generasi kegenerasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial. Budaya mempunyai perana penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dan masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencangkup perbuatan atau aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu invidu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideologi yang mereka anut. Tentu saja pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda, terlepas dari perbedaan karektek masing-masing kelomokmasyarakat ataupun kebiasaan mereka.
Bahasa, sebagaimana juga budaya merpakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggap diwariskan secara genetik. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-buadaya ini terbesar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
2. Ragam dan Unsur-unsur Budaya
Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai mahluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melasungkan kehidupan bermasyarakat.Setiap kelompok masyarakat punya tradisi dan kebudayaan tersendiri, yang tentu saja berbeda satu sama lainnya. kebudayaan-kebudayaan yang lebih sempurnah dari suatu masyarakat yang nantinya akan dapat menjadi sebuah peradaban. Namun, walaupun masing-masing mempunyai keunikan tersendiri, budaya terdiri dari unsur-unsur dan mempunyai fungsi-fungsi tersendiri bagi masyarakat.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kebutuhan. Misalnya dalam kebudayaan indonesia dapat dijumpai unsur besar contohnya seperti Majelis Permusyarawatan Rakyat disamping adanya unsur-unsur kecil, seperti sisir, kancing, baju, peniti, dan lain-lainnya yang dijual dipinggir jalan.
Marville J. Herskovits mengajukan 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu :
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Kebudayaan, selain memiliki unsur-unsur pokok, juga mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan daimapun juga, walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut :
1. Kebudayaaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
2. Kebuadayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya
4. Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Pada intinya para ahli menunjuk pada adanya 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi dan sebagainya)
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, perternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan lain sebagainya)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan organisasi politik, sistem huum, sistem perkawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya)
6. Sistem pengetahuan dan pendidikan
7. Religi ( sistem kepercayaan)
B. Penyelenggaraan Pemerintahan
1. Pengertian Pemerintahan
Pemerintahan dalam arti luas merupakan semua organ-organ, badan-badan atau lembaga-lembaga, alat-alat kelengkapan negara atau aparatur negara yang menjalankan berbagai macam kegiatan atau aktivis untuk mencapai tujuan negara.
Pemerintahan sebagau sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan, dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan. Pemerintahan dalam suatu negara bertugas menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan mempunyai fungsi dan tujuan untuk kepentingan negara itu sendiri.
Sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara pada hakikatnya merupakan uaraian tentang bagaimana mekanisme pemerintahan negara dijalankan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintah negara. Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara adalah sistem bekerjanya pemerintahan sebagai sebagai fungsi yang ada presidennya. Pada dasarnya sistem penyelenggaraan pemerintahan negara tidak membicarakan sistem penyelenggaraan pemerintahan oleh lembaga-lembaga negara secara keseluruhan. Dalam arti sempit, istilah penyelenggaraan negara tidak mencangkup lembaga-lembaga yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945. Dalam arti luas untuk istilah penyelenggaraan negara yang mengacu pada tataran suprastruktur politik.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan sistem penyelenggaraan negara sebenarnya adalah mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif yang dipimpin oleh presiden baik selaku kepala pemerintahan maupun kepala daerah. Penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara menurut UUD 1945, Presiden adalah penyelenggara atau pemegang kekuasaan pemerintahan negara. Dalam melakukan kewajiban, Presiden dibantu oleh wakil presiden. Presiden dalam melakukan fungsinya dibantu oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden itu sendiri.
2. Lingkungan Fisik Pemerintahan
Lingkungan fisik pemerintahan dapat digolonkan kedalam tiga kelompok, antara lain :
a. Lingkungan Geografis
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan manusia karena di dalamnya selalu terdapat adaptasi, misalnya penyesuaian bentuk tubuh, cara hidup dan bentuk bermukim secara berkolompok, penyebaran dan penyesuaian budaya serta seni, cara berpikir dan mempertahankan diri, dalan lain-lain.
Pengaruh lingkungan Geografis terhadap kehidupan Negara dapat dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu :
- Letak Negara dalam rotasi bola Dunia
- Bentuk daratan
- Bentuk air
- Kesuburan tanah dan mineral
- Iklim
- Bentuk-bentuk fisik perbatasan Negara
- Ukuran wilayah Negara
b. Sumber daya kekayaan alam
Sejak awal kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sumber daya alam. Hubungan ini berjalan secara terus menerus dalam proses yang saling mempengaruhi dengan melakukan berbagai adaptasi.
Sumberdaya alam adalah berbagi potensi yang terdapat di dalam lingkungan alam yang dapat menjadi bahan atau energi untuk kepentingan hidup manusia.
Kekayaan alam pada dasarnya juga termaksud dalam SDA, namun secara spesifikasi berarti berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan berbagai material kandungan bumi ( cair maupun padat ) yang dapat bermanfaat kepada manusia dan bangsa yang memilikinya.
c. Penduduk
Penduduk sebagai lingkungan fisik harus melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitarnya
Penduduk sebagai faktor ekonomi, manusia disebut sebagai faktor produksi
2. Lingkungan Sosial Pemerintahan
Lingkungan sosial pemerinthhan terdiri dari semua aspek kehidupan manusia sebagai homo sosial, sebagai homo politicon, homo economic dan homo sapiens di dalam kehidupan bernegara. Semua aspek kehidupan tersebut bukan merupakan unsur yang berdiri sendiri yang lepas dari unsur-unsur lain. Perubahan terhadap unsur-unsur yang satu akan berpengaruh terhadap unsur-unsur yang lain. Sosial budaya sebagai bagian dari unsur lingkungan sosial pemerintahan dapat dibagi atas kebudayaan yang sifatnya nonmaterial dan yang sifatnya material. Kebudayaan yang sifatnya nonmaterial antara lain bahasa, nilai, norma, pengetahuan, pengertian-pengertian dasar yang dihayati oleh masyarakat , dll. Sedangkan kebudayaan yang sifatnya material atau fisik ialah benda yang dihasilkan masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, misal : jalan raya, rumah, irigasi, mainan dll.
Beberapa aspek yang termasuk dalam lingkungan sosial pemerintahan :
- Ideologi
Ideologi dalam suatu Negara tentu memberi pengaruh yang sangat besar terhadap corak kehidupan pemerintahan suatu negara. Sebagai contoh sistem pemerintahan di Indonesia yang sangat mendapat pengaruh dari ideologi pancasila yang dianut dan diterapkan di dalamnya. Dengan pancasila yang menjadi ideologi yang dinaut dan berlaku diseluruh wilayah Indonesia, maka seluruh aktifitas pemerintahan yang berlakupun bertumpuh pada pancasila yang menjadi dasar Negara. - Ekonomi
Terkadang pemfokusan perhatian pada kebijkan pemerintah mengenai peningkatan taraf ekonomi suatu negara menyebabkan kehidupan terlupakan. Padahal yang mungkin tidak diingat bahwa betapapun kemajuan suatu negara dalam bidang ekonominya, tentu tidak ada nilainya jika sisi ekologinya rusak akibat eksploitasi besar-besaran yang dilakukan.
C. Dampak Budaya Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan
Pada hakikatnya, kebudayaan yang hidup dan melekat pada jiwa suatu bangsa, sudah layak dan sepantasnya menjadi sebuah kebanggan yang dirasakan dan dimiliki bersama oleh seluruh insan yang bernaung di dalam bangsa itu sendiri. Budaya hadir sebagai suatu yang harus dijaga dan dilestarikan bersama serta sebagai seuatu yang mempersatukan.
Kebudayaan yang selalu mencoba untuk bertahan secara relean mengikuti perjalanan zaman. Dalam kehidupan sosial budaya, kearifan lokal hadir untuk membangun rasa kerinduan akan kehidupan tempo dulu yang kemurnian budaya dan kejayaanya untuk bertahan terasa 'sulit' diwujudkan dizaman sekarng ini. Kita tidak bisa mengelak bahwa sedikit banyak, kita belajar dari kehidupan dahulu yang sering kita sebut sebagai sejarah. Dengan mengetahui sejarah, seudah sepatutnya kita belajar dari masa-masa keemasan dimana budaya masih kental melekat dihati setiap komonen di Negeri ini.
Dalam hal ini, kearifan lokal memegang peran penting untuk menjembatani pola pikir kehidupan masa lalu dengan masa sekarang dalam rangka mencetak kader pemimpin bangsa yang mencintai bangsanya sepenuh hati dan bersedia berjuang sehidup semati untuk Indonesia. Dengan kata lain, kearifan lokal merupakan landasan dasar suatu bangsa untuk menemukan jati diri dan identitas secara mandiri.
Kemudian kaitan dan pengaruhnya terhadap pemerintahan adalah budaya dapat memudahkan aparatur pemerintahan dalam memahami masyarakat yang dipimpinya. Dengan memahami masyarakat melalui sudut pandang kebudayaannya, maka dapat ditemukan cara-cara atau strategi-strategi yang lebih efektif dan efisien dalam upaya pengelolaan masyarakat untuk membangun hubungan baik antara masyarakat dan pemerintahan yang memiliki tanggung jawab tertentu terhadap masyarakat yang dipimpinnya.
Indonesia yang pluralistik dan multikultural menyebabkan budaya tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat. Budaya telah tertanam kuat di dalam masyarakat sejak dahulu hingga sekarang. Budaya yang sudah melekat erat ini merupakan kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya mempunyai pengaruh terhadap pemerintahan yang ada di Indonesia. Sebagai contoh, dasar negara indonesia, pancasila dan konstitusi negara indonesia, undang-undang dasar 1945 dibuat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang abadi dalam masyarakat indonesia. setiap butir pancasila dan UUD 1945 tidak terlepas dari nilai-nilai yang selama ini tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Maka tidaklah berlebihan saat timbul anggapan bahwa budaya dan jiwa bangsa Indonesia adalah satu dan saling terkait. Budaya memberikan petunjuk dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode "tried and true" dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial.
Dengan keanekaragaman budaya yang rawan konflik dan disintegrasi ini, pemerintahan dituntut untuk menciptakan stabilitas disegala bidang, termaksud menciptakan ketertiban di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang pluralistik dan sangat berbeda setiap individunya. Oleh sebab itu budaya kemudian dipahami sebagai jalan untuk menyatukan segala perbedaan seperti yang kita pahami "Bhineka Tunggal Ika". Walaupun berbeda budaya, namun Indonesia adalah satu. Dengan memahami segala budaya yang ada di Indonesia, maka pemerintahan akan mampu berdiri kokoh, karena masyarakat hanya butuh dimengerti oleh pemerintahan. Masyarakat dapat diatur dengan mudah jika pemerintah mengerti bagaimana cara meperlakukan masyarakat dengan mempertimbangkan budaya dan nilai-nilai sosial yang dimilikinya. Disinilah budaya menekankan pengaruhnya terhadap pemerintahan yang ada di Indonesia, budaya yang sangat beragam dan tertanam erat sebagai jiwa dan kepribadian bangsa yang harus dilestarikan.
BAB III
PENTUP
A. Kesimpulan
Terdapat dampak yang signifikan kebudayaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, dimana dengan memahami segala budaya yang ada di Indonesia, maka pemerintahan akan mampu berdiri kokoh, karena masyarakat hanya butuh dimengerti oleh pemerintah. Masyarakat dapat diatur dengan mudah jika pemerintah mengerti bagai cara memperlakukan masyarakat dengan mempertimbangkan budaya dan nilai-nilai sosial yang dimilikinya. Bila sistem nilai budaya itu memberikan arah pada perilaku dan tindakan manusia, maka pedomannya harus tegas dan konkret. Hal ini nampak dalam norma-norma, hukum serta aturan-aturan.
Disinilah budaya menekankan pengaruhnya terhadap pemerintahan yang ada di Indonesia, budaya yang sangat beragam dan tertanam erat sebagai jiwa dan kepribadian bangsa yang harus dilestarikan. Selain itu kebudayaan yang telah tertanam dan beraneka ragam tersebut ( Bhineka Tunggal Ika) harusnya mampu menjadi instrumen bagi pemerintah dalam menjalankan pemerintahan yang baik dan pro terhadap masyarakat.
B. Saran
Kami sebagai penulis dengan penulisan makalah ini ingin memberikan sedikit saran bahwa pengaruh budaya terhadap pemerintahan di Indonesia harus dipandang sebagai keunikan dan kekayaan bangsa yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Oleh karena itu, selain menggunakan budaya sebagai pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam masyarakat, pemerintah juga harus benar-benar serius terhadap pelestarian budaya. jangan sampai budaya beragam yang kita miliki diambil dan diklaim oleh negara kain.
Karena budaya adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah melekat erat dan tidak boleh jatuh ketangan bangsa lain. jadi selain mempelajari dan memahi masyarakt melalui budaya, pemerintah juga harus memastikan budaya-budaya tersebut tetap lestari dan akan terus eksis hingga kemasa-masa mendatang.
Karena budaya adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah melekat erat dan tidak boleh jatuh ketangan bangsa lain. jadi selain mempelajari dan memahi masyarakt melalui budaya, pemerintah juga harus memastikan budaya-budaya tersebut tetap lestari dan akan terus eksis hingga kemasa-masa mendatang.
No comments:
Post a Comment