Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala
prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia
sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari
konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu
berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang
dikonsumsinya.
Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang
atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Kegunaan atau nilai guna suatu
barang dapat didasarkan dalam hal berikut ini.
1.Nilai guna total (total utility) adlaah
kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang
atau jasa tertentu secara keseluruhan.
2. Nilai guna maksimal (marginal utility) adlaah
tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau
jasa yang dikonsumsinya.
3.Nilai guna yang semakin menurun (diminishing
return) atau pemenuhan secara vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen
untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi
sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.
Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal dengan Hukum Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang menurun) yang bunyinya : jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhir mencapai batas jenuh.
4.Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara
horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II yang menyatakan bahwa konsumen akan
melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal setiap barang
dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit terakhir dari masing-masing
produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
1. Pendapatan
Semakin besar
pendapatan maka jumlah konsumsi cenderung semakin besar.
Rumus antara
pendapatan dan konsumsi.
Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Sedangkan
kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan adanyan tambahan pendapatan
(MPC = Marginal Propencity to Consume) dapat dirumuskan :
Keterangan :
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan
menambah tabungan dikarenakan adanya tambahan pendapatan (Marginal Propencity
to Save) dirumuskan :
Keterangan :
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan
Antara MPC dan MPS
diperoleh hubungan berikut.
Hubungan pendapat dan
konsumsi menurut Engel’s adalah sebagai berikut
“Semakin besar
pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan itu digunakan untuk mengonsumsi
barang pokok dan semakin meningkat bagian pengeluaran untuk konsumsi barang
mental”. Pernyataan ini dikenal dengan istilah Engel’s Low,
2. Harga Barang dan
Jasa
Secara normal jika harga naik, maka permintaan terhadap barang
tersebut akan turun dan jika harga barang turun makan permintaan barang
tersbeut akan naik, kecuali barang tersebut merupakan barang kebutuhan pokok.
3. Kebiasaan Konsumen
Perilaku konsumtif
seseorang yang mempunyai kebiasaan belanja secara berlebihan yang belum tentu
diperlukannya akan meningkatkan gejala konsumerisme di masyarakat.
4. Adat Istiadat
Pada acara tertentu
yang merupakan adapt istiadat orang di suatu daerah akan membutuhkan
barang-barang tertentu yang mungkin tidak sama di tiap-tiap daerah.
5. Barang Substitusi
Jika harga suatu
barang naik, maka banyak konsumen akan beralih ke barang subsitusi untuk
memenuhi kebutuhannya.
6. Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang
lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi
tingkat konsumsi seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a. Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam
melakukan tindakan atau mengonsumsi
barang berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya
sebagai berikut.
1) Produk barang dapat
memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
b. Perilaku konsumen
yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan,
misalnya sebagai
berikut.
1) Membeli barang
karena merek terkenal.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.
c. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah
kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Jenis produksi dapat
dibedakan sebagai berikut :
a. Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi
dan produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk
dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang baru.
b. Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi
kebutuhan dan jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung
adalah dokter, bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah
perbankan dan perdagangan.
2. Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara
lain sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor-Faktor
Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagia
berikut :
a. Alam (natural
resources)
b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa
b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi
asli, sedangkan modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
1. Faktor Produksi
Alam
Faktor produksi alam
adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat digunakan dalam proses
produksi.
Faktor produksi asli
terdiri dari berikut ini.
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang
2. Faktor Produksi
Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga
kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung atua tidak menjalankan
kegiatan produksi.
Tenaga kerja dapat
dikelompokkan berdasarkan kualitas dan sifat kerjanya.
a. Tenaga kerja
menurut kualitas tenaga kerja
1.
Tenaga kerja terdidik,
yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memenuhi
keahlian di bidangnya, contohnya dokter dan akuntan.
2.
Tenaga kerja terampilm
yaitu tenaga kerja yang memerlukan kursus atau keahlian di bidang tertentu
sehingga terampil di bidangnya, contohnya montir, sopir dan tukang las.
3.
Tenaga kerja tidak
terdirik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan
dan latihan, misal tukang sapu.
b. Tenaga kerja
menurut sifat kerja
Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran
rasa dan karsa, misal guru, konsultan dan pengacara.
Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan
kekuatan fiisk dalam kegiatan produksi, misalnya pengayuh becak dan kuli pasar.
Faktor Produksi Modal
(Turunan)
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam
mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Modal dapat digolongkan
berdasarkan sumbernya, berikutnya didasarkan pemilikan dan berdasarkan
sifatnya.
a. Pembagian modal
atas dasar sumber
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misal setoran modal dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan, misal pinjaman dari bank atau
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misal setoran modal dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan, misal pinjaman dari bank atau
hasil penjualan
obligasi.
b. Pembagian modal
atau dasar bentuk
1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
c. Pembagian modal
atas dasar pemilikan
1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal sewa rumah, bunga tabungan.
2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi misal pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.
1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal sewa rumah, bunga tabungan.
2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi misal pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.
d. Pembagian modal menurut sifat
1) Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang, misal mesin, bangunan pabrik.
2) Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi, misal bahan baku.
4. Faktor Produksi
Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal pokok yang harus dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai berikut.
a. Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana modal dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan alternative.
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal pokok yang harus dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai berikut.
a. Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana modal dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan alternative.
b. Organizing atau
pengorganisasian
Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan yang meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja, hubungan kerja.
Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan yang meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja, hubungan kerja.
c. Actualing atau
Pengarahan
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing meliputi pengawasan tugas pekerjaan.
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing meliputi pengawasan tugas pekerjaan.
d. Controlling atau
Pengawasan
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap pekerjaan masing-masing bagian.
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap pekerjaan masing-masing bagian.
Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.
Tabel diatas
menunjukkan ketika menggunakan 1 orang tenaga kerja. Jagung yang dihasilkan
sebesar 2.000 kg, kemudian pada penggunaan 2 orang tenaga kerja jagung yang
dihasilkan meningkat menjadi 2.500 kg, msekamkin banyak te naga kerja yang
digunakan produksi jagung dihasilkan juga semakin meningkat. Namun kondisi ini
tidak berlangsung terus. Pada saat jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak
9 orang produksi jagung sudah maksimal, ketika tenaga kerja ditambah menjadi 10
orang jagung yang dihasilkan justru menurun sebesar 50 kg. hubung ini dapt
dilihat dari grafik berikut ini.
Bila dihitung produk
marginal dari tenaga kerja pertam sampai tenaga kerja ke-9, kemudian diplat
masing-masing produksi tersebut, maka akan diperoleh karya produk marginal
seperti gambar berikut. Menurut nilai marginal utility inilah yang menunjukkan
berlakunya The Law of Diminishing Marginal Utility.
Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
5. Rumah Tangga
Keluarg
Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Peranan rumah tangga
konsumen sebagai berikut
1) Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan produksi.
2) Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan lain
6. Perusahaan
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan cara menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan produksi.
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan cara menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan produksi.
Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi
a. Sebagai produsen yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan oleh rumah tangga, keluarga, pemeirntah bahkan masyarakat luar negeri.
b. Sebagai distributor yaitu sebagai penyalur barang dalam rangka melayani kepentingan konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat waktu dan tepat sasaran.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan ini ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.
7. Pemerintah
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur kehidupan ekonomi baik konsumen, produsen, dan distribusi agar kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Peranan pemerintah dalam kegiatan perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui peraturan perundang-undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan.
c. Pemerintah sebagai pengusaha
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dalam masyarakat. Pemerintah menitikan alat pengadian bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.
d. Pemerintah sebagai konsumen
1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai penanam modal baik seluruhnya atua sebagian pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur kehidupan ekonomi baik konsumen, produsen, dan distribusi agar kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Peranan pemerintah dalam kegiatan perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui peraturan perundang-undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan.
c. Pemerintah sebagai pengusaha
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dalam masyarakat. Pemerintah menitikan alat pengadian bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.
d. Pemerintah sebagai konsumen
1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai penanam modal baik seluruhnya atua sebagian pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
1.Pengertian dan Fungsi Pasar
Pasar diartikan sebagi
suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud
Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Di dalam
kehidupan ekonomi, pasar mempunyai tiga fungsi sebagai berikut:
·
Fungsi Distribusi
·
Fungsi Promosi
·
Fungsi Pembentuk Harga
2. Bentuk-Bentuk Pasar
·
Pasar
Persaingan Sempurna, suatu
pasar dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna jika penjual dan pembeli
sangat banyak, sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan
oleh kekuatan penawaran dan permintaan, produsen menjual produk yang homogen
dan mobilitas sumber daya sempurna. Contohnya adalah pasar tradisional
·
Pasar
Persaingan Monopolistik adalah
pasar yang terletak diantara dua bentuk pasar, yaitu pasar persaingan sempurna
dan pasar monopoli.
·
Pasar
Oligopoli adalah pasar yang
hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang
banyak. contoh pasar produk elektronik
·
Pasar
Monopoli adalah pasar yang
terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, produsen
menetapkan sendiri harga yang diinginkan atau bertindak sebagai penentu harga
·
Pasar
Duopoli adalah pasar
dimana barang dikuasai oleh dua perusahaan
·
Pasar
Monopsoni adalah pasar
yang hanya terdapat satu pembeli sedangkan penjualnya banyak, sehingga pembeli
bisa menntukan harga
·
Pasar
Oligopsoni adalah pasar
yang terdapat beberapa pembeli. masing-masing pembeli memiliki peran yang cukup
besar untuk mempengaruhi harga barang dan jasa
Uang merupakan alat
tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran
dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang
secara langsung.
Sejarah Uang
Pada jaman dahulu,
jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah
perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter
orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu
sebagai alat pembayaran, misalnya kualit kerang, mutiara, batu permata,
tembaga, emas, perak , manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan
menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis uang di
bagi menjadi dua yaitu:
·
Uang
kartal
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran
dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas,
mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat
oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
·
Uang
Giral
Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank
atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat
berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang
sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar, alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.
No comments:
Post a Comment