DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Ruang
Lingkup
C. Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gizi
B. Makanan dan
Gizi Seimbang bagi Ibu hamil
C. Nutrisi
Pada Ibu Hamil
D. Faktor yang mempengaruhi
Gizi Ibu Hamil
E. Dampak
kekurangan gizi pada ibu hamil
F. Kebutuhan
Gizi pada ibu hamil
G. Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil
(Nadesul,2004)
H. Status
Gizi Bagi Ibu Hamil
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil
pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil.
Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan
kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik dengan memilih
menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan
fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan
mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan
selama hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil
seperti tambahan protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam
folat dan energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu
mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin
yang dikandungnya serta kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat
meenimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi menjadi
rendah. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat
badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan
kesehatan pada masa hamil (Zulhaida. Com, 2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih
banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil
dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makan ibu terbatas
janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang
tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa
sebelum hamil teelah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abrotus, BBLR,
bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika
makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi
besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi.
B. Ruang
Lingkup
Pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang
terpenting pada masa kehamilan. Dengan mendapatkan gizi yang seimbang dan baik,
ibu hamil dapat mengurangi resiko ksehatan pada janin dan sang ibu. Oleh karena
itu, memperhatikan asupan makanan dan juga nutrisi sangat penting dilakukan
oleh ibu hamil maupun keluarganya.
Menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil
sangat di perlukan agar kondisi ibu dan janin tetap sehat dengan memberikan
makanan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga.
Dan sebagai sumber zat pembangun protein mendapatkan tambahan minimal zat besi,
kalsium, vitamin, asam folat dan energi.
C. Tujuan
a. Tujuan
Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah dan menambah
pengetahuan mahasiswa tentang pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang pada
saat kehamilan.
b. Tujuan
Khusus :
Untuk
mengetahui pengetahuan ibu tentang gizi pada saat kehamilan.
Untuk
mengetahui pengetahuan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada saat
kehamilan.
Untuk
mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor dan dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil.
Untuk
mengetahui pengetahuan ibu tentang menu atau makanan yang harus dikonsumsi pada
saat hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang
mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,
tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi
anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air
susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan, ASI merupakan satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang bayi secara wajar dan
sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan terutama pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam
yaitu makanan yang banyak mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik
kualitas maupun kuantitasnya. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan saah
satu zat gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain, sehingga makanan yang beranekaragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi
ibu hamil serta janin yang ada dalam kandungannya.
B. Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil
Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan
yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun tidak smua kebutuhan
nutrisi meningkat secara propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil
tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak
ada kesulitan dalm pengaturan menu selama hamil. Selama hamil, calon ibu
memerlukan lebih banyak zat-zat gizi pada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga
ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain
(Purwita Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum
hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan mengakibatkan abortus, BBLR, bayi
lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan meninggal dunia. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan, infeksi, dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya makanan yang
berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar,
dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi ( keeracunan kehamilan ).
Dan bila makan ibu kurang, kemudian di perbaiki setelah bayi lahir kekurangan
yang di alami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya di perbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama kehamilan
berperan penting dalam ketersediaan asam lemak esensial pada simpanan jaringan
lemak ibu. Jenis asam lemak seperti :
1. Asam
lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari eikosapentaenoat
(EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA). Asm lemak Omega 3 pada ibu hamil dan
menyusui ini berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf, mempengaruhi fungsi
otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus, mencegah
asterosklerosis dan penyakait jantung koroner serta penyembuahan penyakit
nefritis dan arthritis.
2. Asam lemak
omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang didalam tubuh dikonversi menjadi
asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan janin bayi
serta kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil
pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil.
Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil
sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya di
tingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik, pola makan dan
kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis bevariasi.
WHO mengatakan kehamilan ibu harus
menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat perhatian dari berbagai komite di
seluruh negara. Di negara berkembang termasuk indonesia masalah gizi masih
merupakan masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu
tidak dapat di pungkiri lagi dari masa kehamilan meenjadi saat yang paling
berbahaya dalam hidupnya (Derekam,2005)
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan
malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23% secara umum penyebab kurang gizi
pada ibu hamil tersebut adalah menkonsumsi makanan yang tidak terpenuhi oleh
syarat gizi yang di anjurkan, dengan adanya jarak kehamilan dan persalinan yang
berdekatan pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang
kurang akan menyebabkan tingkat kematian pada ibu meenjadi tingggi (www.info, kes.com, 2007).
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu
hamil dalam mengatur asupan atau menu makanan ada hal-hal yang perlu di
perhatikan selama hamil misalnya :
1. Menghindari
mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta makanan yang
sudah tidak segar
2. Ibu hamil
sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada
dalam kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3. Hidangan
yang tersusundari bahan makanan bergizi
4. Mengunakan
anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli dan memilih
makanan yang segar dan bergizi
5. Mengurangi
bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis dan
lain-lain
6. Menghindari
merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan lain-lain.
Menu Makanan Untuk Ibu Hamil
Pada dasarnya tidak banyak berbeda dari
menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu
makanan selama hamil.
contoh menu sehari pada ibu hamil.
Bahan makanan
|
Porsi hidangan sehari
|
jenis hidangan
|
Nasi
|
5 + 1 porsi
|
Makanan
pagi : nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40
gram), tempe 2 potong sedang (50gram), sayur 1 mangkuk
|
Sayuran
|
3 mangkuk
|
|
Buah
|
4 potong
|
|
Tempe
|
3 potong
|
dan
buah 1 potong sedang.
Makan
selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan
siang : nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan
pagi.
|
Daging
|
3 potong
|
|
Susu
|
2 gelas
|
|
Minyak
|
5 sendok teh
|
|
Gula
|
2 sendok makan
|
Makan
selingan : susu 1 gelas dan buah 1 potong
Makan
malam : nasi 2,5 porsi (250 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi/siang.
Makan
selingan : susu 1 gelas
|
C. Nutrisi Pada Ibu Hamil
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil
karena berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu,
kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil
karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan
sangatlah memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan perempuan karena
dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan, dalam masa kini
akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun pisikis sering
muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu makan
dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak
kekurangan dan juga kelebihan. Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung
gizi dan cukup mengandung vitamin dan minralyang banyak diperlukan didalam
tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki
kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung
sangat cepat dan berat badan ibu pun naik turun denagan cepat. Pada dua bulan
terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat, karena pada periode ini
bayi memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu
makan meningkat yaitu tetap berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang
dengan menghindari makanan yang berkalori tinggi. Ada beberapa jenis makanan
yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit
atau parasit tertentu yangg bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
1. Ibu
harus makan teratur tiga kali sehari.
2. Hidangan
harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok, lauk
pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas
setiap hari.
3. Menggunakan
aneka ragam makanan yang ada.
4. Memilih
berbagai macam bahan makanan yang segar.
Kegunaan
makanan pada ibu hamil :
a. Untuk
pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk
mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiri
c. Agar
luka-luka persalinan cepat sembuh
d. Guna untuk
mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
D. Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
1. Umur
Lebih
muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak
2. Berat badan
Berat
badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur terteentu,
merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat makanan yang harus di cukupi
selama hamil.
3. Suhu lingkungan
Suhu
tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang digunakan untuk metabolisme optimum.
Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula
masukan energi yang di perlukan.
4. Pengetahuan ibu
hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan
Perencanaan
dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang
penting. Faktor yang mempengaruhi perencanan dan penyusunan makanan yang sehat
dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam membeli makanan
serta pengetahuan tentang gizi. Dengan demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih
efisien dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
5. Kebiasaan dan
pandangan wanita terhadap makanan
Pada
umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keeluarga dari pada saat ibu
hamil. ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamiannya minimal empat kali selama
kehamilan.
6. Aktivitas
Semakin
banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang di butuhkan
oleh tubuh.
7. Status
kessehatan
Pada
saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatiakn.
8. Status
ekonomi
Status
ekonomi maupuun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan
TRIMESTER PERTAMA PADA USIA KEHAMILAN -3 BULAN
a. Merupakan
masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
b. Pertumbuhan
janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin
belum banyak
c. Kebutuhan
gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
d. Diketahui
bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang nafsu makan, mual,
pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh aneh, mual muntah dan lain-lain
e. Dalam
batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalahh makan berupa
makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tetapi sering
f. Bahan
makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan segar seperti roti
panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar seperti sari buah.
TRIMESTER KEDUA PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA PADA USIA 7-9 BULAN
a. Pertumbuhan
janin berlangsung cepat pada masa ini
b. 50%
dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
c. Nafsu
makan meningkat
d. Pada
masa ini penambahan zat gula diperlukan untukk memelihara kesehatan yang baik.
E. Dampak
kekurangan gizi pada ibu hamil
Dampak
yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil bisa
menyebabkan seperti :
1. Anemia
gizi besi
Kekurangn
zat beesi banyak terdapat di indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar
menkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti hati
ayam dan lain-lain
2. Kenaikan
berat badan yangg rendah selama hamil
Di
negara maju rata-rata kenaiakn berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu
hamil kurang gizi kenaikan berad badan hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi
BBLR. Tetapi, bedasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata
penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan
janin, kareena ada klanya ibu yaang penambahan berat badannya cukup ternyata
berar badan janinnya masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat
badannya kurang selama kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3. Ngidam
dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)
Hipermisis
Garvidarum meruupakan komplikasi dari kehamilan yang menyyebabkan mual dan
muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga menggangu kehidupan
sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan, Ini juga bisa menyeebabkan ibu
pingsan dan lemah sehingga memerlukan penangan yang khusus. Namun, biasanya
emisis hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum
terlalau besar.
F. Kebutuhan Gizi pada ibu hamil
1. Kebutuhan
energi
Kebutuhan
energi pada ibu hamil tergantung pada BB seblum hamil dan pertambahan BB selama
kehamilan, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin
yang pesat terutama pada trimester II dan III. Direkomendasikan penambahan
jumlah kalori sebesar 285-300 kalori perhari dibanding saat tidak hamil.
berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori
lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
Pada
trimester I energi masih sedikit di butuhkan, pada trimester II energi di
butuhkan untuk penambahan darah, perkembangaan uterus, pertumbuhan massa mammae
atau payudara, dan penimbunan lemak. Sedangkan pada trumester III energi di
butuhkan untuk pertumbuhan janin dan plaseta.
2. Protein
Tambahan
protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang
dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani seperti daging, ikan, unggas,
telur, kerang yang banyak memiliki nilai biologgi tinggi serta sumber energi
nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Tambahan protein yang dipelukan
selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.
3. Karbonhidrat
Karbonhidrat
merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan.
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbonhidrat sebagai sumber kalori utama. Selain mengandung vitamin dan
mineral, karbonhidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk menceggah
terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.
4. Vitamin
dan Mineral
Wanita
hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta
proses diferensiasi sel. Tak Cuma itu, tambbahan zat gizi lain yang
penting juga dibutuhkan untuk mmembantu proses metabolisme energi seperti
vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam patotenat. Vitamin B6 dan vitamin B12
diperlukaan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan vitamin B6
juga berperan penting dalam metabolissme asam amino.
Kebutuhhan
vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan
mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk
membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme
energi,disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat
besi juga dua kali lipat dibandingkan saat hamil.
Ada
beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
1. Asam
folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi
sebelum dan seelama 6 minggu kehamian.
2. Vitamin
B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk
mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
3. Vitamin
C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan
kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah
terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah
serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
4. Vitamin
A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan
bawaan. Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak
serta jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebbih tinggi dari pada
ibu tidak hamil.
5. Vitamin
D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan
fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak terdapat pada kuning telur
dan susu.
6. Vitamin
E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah
merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7. Vvitamin
K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8. Kalsium
(Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang banyak
terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran
berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil sebanyak
900-1200 mg/hari.
9. Fosfor
berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kennaikan metabolisme
kalsium ibu.
10. Zat
besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
11. Seng
(Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
12. Fluor
dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi
tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak
normal.
13. Yodium
dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian perumbuhan anak
akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
14. Natrium
memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan
dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil.
natrium pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil
cenderung menderita edema.
Kebutuhan makanan ibu hamil perhari
Jenis makanan
|
Jumlah yang dibutuhkan
|
Jenis zat gizi
|
Sumber zat tenaga (karbonhidrat)
|
10 porsi nasi/pengganti
G. Sendok makangula
4 sendok makan minyak goreng
|
karbonhidrat
|
Sumber zat pembangun dan mineral
|
7 porsi terdiri dari
2 potong ikan/daging @50gr
H. potong
tempe/tahu, @50-70 gr
1 porsi kacang hijau/merah
|
Protein dan vitamin
|
Sumber zat pengatur
|
7 porsi terdiri dari :
I. porsi
sayuran berwarna @ 100 gr
3 porsi buah-buhan @ 100 grm
|
Vitamin dan mineral
|
suhu
|
2-3 gelas
|
Karbonhidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral
|
G. Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil
(Nadesul,2004)
1. Berat
badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
2. Postur
tegak, tungkai dan lengan lurus
3. Pencernaan
nafsu makan baik
4. Jantung
detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
5. Otot
kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
6. Syaraf
perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil
7. Vitalitas
umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
8. Tungkai
kaki tidak bengkak, normal.
9. Keadaan
umum Responsive dan gesit
10. Rambut
menkilat, kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal
11. Kulit
liciin, lembab dan seegar
12. Muka
dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar
13. Bibir
licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
14. Mulut
tidak ada luka, selaput merah
15. Ggusi
merah normal, tidak ada pendarahan
16. Lidah
merah norrmal. Licin tidak ada luka
17. Gigi
tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus
dagu normall
18. Mata
bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan
19. Kelenjar
tidak ada pendarahan dan pembesaran
20. Kuku
keras dan kemerahan
H. Status Gizi Bagi Ibu Hamil
Status
gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai,
bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang
bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga.
Kekurangan
asupan pada trimester 1 dapat menyebabkan Hiperemisis garvidarum, kelahiran
prematur, kematian janin, kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat.
Sedangkan pada trismeter II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan
Janin
terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat
terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.
Penambahan
berat badan status gizi ibu sebelum hamil
Katagori berat (BMI)
|
Total kenaikan BB (kg)
|
Penambahan berat
|
|
TM 1 (kg)
|
TM 11 (kg)
|
||
Normal (BMI 19,8-26)
|
12,5-3
|
2,3
|
0,49
|
Kurus (BMI <19,8)
|
11,5-16
|
1,6
|
0,44
|
Lebih
|
7-11,6
|
0,9
|
0,3
|
Obesitas(BMI >19,8)
|
6
|
-
|
-
|
Peran Perawat
Ibu
hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan
merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah
didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak.
Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan,
diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan
masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi
ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari,
kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan
mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh
dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam
sehari.
Olahan
apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil
telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori
boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain
alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih
diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena
berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir
prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa makanan dan Gizi seimbang
merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat
tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Ibu
hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang simbang untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan kebutuhan zat gizi ibu. Jika
ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu
maupaun pada janin yang dikandungnya. kekurangan gizi juga akan memgakibatkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi rendah.
Oleh
karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa yang telah
disampaikan dalam makalah ini guna untuk meningkatkan makanan dan gizi seimbang
untuk ibu hamil agar dapat mengurangi tingkat kematian pada ibu dan janin yang
dikandungnya.
B. Saran
1. Diharapkan
bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan berupa
penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan agar dapat
mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.
2. Bagi
ibu hamil agar rajin menmeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan
sekali) untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga dengan cara
menimbangs badan.
3. Ibu
hamil sebaiknya selalu mengkonsumsi setidaknya dua gelas susu sehari atau
santaplah hasil produksi ternak lainnya.
4. Bagi
ibu hamil sebaiknya makan makanan yang benar-benar bergizi agar ibu dan
janinnya selalu sehat.
5. Sebaiknya
ibu hamil segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat jika terjadi tanda-tanda
komplikasi kehamilan agar dapat segera memperoleh penanganan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://bentenawolio.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment